Jum’at pekan lalu saya sudahi kegiatan bekerja di Bogor, kembali pulang menuju Bekasi menggunakan alat transportasi KRL Commuter Line, di dalam kereta cukup padat tetapi saya masih bisa duduk.
Niatan transit dan lanjut kembali menggunakan kereta yang kearah Bekasi, satu persatu kereta tujuan Bekasi berhenti untuk menaikan penumpang dan sepertinya tidak menurunkan penumpang. Dari kejauhan terlihat padat, sesak sepertinya tidak ada ruang untuk bergerak, mungkin tujuan akhirnya semua kearah Bekasi dan untuk sampai bekasi tidak terlalu larut malam akhirnya pilihannya menggunakan Transportasi Online 🙂 .
Ternyata tidak hanya di kereta saja yang padat tetapi di Mushollah juga, Alhamdulillah banyak yang melaksanakan ibadah sholat maghrib, ini ke 2 kalinya saya berada di posisi yang sama saat melaksanakan sholat ditempat padat pengunjung, dulu di salah satu tempat perbelanjaan di daerah Jakarta juga.
Dibuat 2 baris untuk samapai ketempat sumber air untuk wudhu, selangkah demi langkah saya bisa berjalan, ini bisa-bisa keburu sholat isya, lumayan menunggunya kurang lebih setiap 2 menit baru bisa melangkah.
Akhirnya sampai di antrian ke 4 mata ini baru bisa melihat sumber air, menunggu kembali hingga berada diantrian ke 2, melihat satu demi satu anggota wudhu orang yang ada di depan saya di basuh sebanyak 3 kali, ternyata ini yang membuat lama.
Akhirnya giliran saya untuk mengambil wudhu, dan jauh lebih cepat, saya yakin mereka juga tau kenapa saya bisa lebih cepat dibandingkan yang lain, saya cukup membasuh anggota wudhu yang wajib saja dan hanya 1 kali basuhan saja
“Hai orang-orang beriman, apabila hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan kedua tanganmu sampai siku, sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS: al-Maidah ayat 6)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu sekali-sekali (HR. Bukhari 157)
Jika tidak sangat mengantri sah-sah saja, tapi ini ngantri, kasihan yang tidak dapat maghrib, mungkin bisa juga di buat tulisan “Saat wudhu mengantri cukup yang wajib saja”